Pertanyaan seputar “lebih bagus mana, USG atau mamografi untuk deteksi kanker payudara?” kerap muncul di kalangan pasien. Menjawab hal ini, dr. Marthina Augustine, melalui konten video Reelsnya di Instagram yang berkolaborasi dengan akun USG SOGATA, memberikan penjelasan yang menekankan bahwa keduanya bukanlah metode yang saling bersaing, melainkan saling melengkapi.
Dalam videonya, dr. Marthina menjelaskan:
“Banyak pasien yang bertanya ke saya, mana yang lebih bagus antara USG payudara atau mamografi. Sebenarnya tidak ada yang lebih unggul, karena dua pemeriksaan tersebut saling melengkapi.” ujar dr. Marthina
Perbedaan dan Keunggulan
- Mamografi lebih sensitif dalam mendeteksi adanya kalsifikasi mikro (microcalcification), yang dapat menjadi tanda awal kanker payudara.
- USG payudara lebih unggul dalam membedakan benjolan, apakah berupa kista berisi cairan atau tumor padat, serta lebih efektif pada wanita dengan jaringan payudara padat.
Rekomendasi Usia
- USG payudara umumnya lebih disarankan untuk wanita usia di bawah 30–35 tahun.
- Mamografi lebih dianjurkan untuk wanita usia 35–40 tahun ke atas.
- Pada kelompok berisiko tinggi, kombinasi keduanya bisa menjadi pilihan terbaik
Marthina menambahkan, “Alangkah lebih baik jika mamografi juga ditambahkan dengan pemeriksaan USG payudara, sehingga hasilnya lebih komprehensif.”
Dalam video ini, dr. Marthina menggunakan USG SOGATA SG9P, salah satu unit premium yang handal dalam memberikan gambaran detail jaringan payudara. Teknologi ini mendukung tenaga medis dalam memberikan diagnosis yang lebih akurat dan cepat.
Melalui kolaborasi akun untuk konten edukatif ini, USG SOGATA berharap semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya deteksi dini kanker payudara dengan memanfaatkan kedua metode pemeriksaan sesuai usia dan kondisi masing-masing.