USG saat ini dapat dijadikan alat pendeteksi penyakit dalam lain. Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit dalam. Dengan teknologi USG yang semakin maju, diagnosis penyakit akan semakin mudah karena lewat alat USG terbaru para dokter dapat mengetahui detail kecil seperti misalnya aliran darah dan kecepatannya.
Berikut jenis penyakit yang dapat dideteksi USG
1. Sistem empedu
Segala penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan sistem empedu bisa dideteksi lewat USG.
Kantong empedu terletak di antara usus dan hati yang berfungsi menyimpan empedu dari hati sampai saatnya tiba untuk dilepaskan ke dalam usus guna membantu pencernaan. Empedu itu sendiri adalah cairan kuning kehijauan yang fungsinya mencerna lemak. Cairan empedu bisa menumpuk dan lama-lama mengkristal sehingga menimbulkan masalah kesehatan, seperti batu empedu dan kolesistitis. Masalah pada pankreas juga termasuk yang bisa dideteksi lewat pemeriksaan USG sistem empedu.
Baca juga : Testimoni para dokter terkemuka di Indonesia tentang USG Sogata
2. Sistem urinasi (perkemihan)
Pemeriksaan USG dapat mendeteksi dan memberikan gambaran jelas mengenai masalah pada saluran kemih, yang dimulai dari ginjal sampai kandung kemih. Penyakit atau kondisi medis yang bisa dideteksi termasuk hidronefrosis (pembesaran ginjal), tumor ginjal, penebalan dinding saluran kemih, hingga testis yang tidak turun pada anak dan testis yang terpuntir (torsio testis).
3. Sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
Pemeriksaan USG jantung disebut juga dengan ekokardiografi. Pemeriksaan ini khususnya menggunakan USG doppler. Doppler kebanyakan dipakai untuk mengukur laju aliran darah pada jantung dan pembuluh darah besar. Gambaran yang nantinya muncul berupa gambaran warna merah dan biru.
Dengan ekokardiografi, Anda dapat langsung melihat seberapa baik fungsi dan struktur jantung bekerja secara akurat. USG jantung dapat memberi tahu Anda bagaimana gerakan katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.
Dengan alat ini Anda dapat melihat apakah fungsi jantung Anda baik, apalagi jika dilakukan setelah serangan jantung.
4. Usus buntu
Usus buntu (apendisitis) adalah peradangan pada usus buntu yang disebabkan oleh penyumbatan. Usus buntu adalah sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar. Usus buntu tidak memiliki fungsi tertentu, tapi ketika sumbatan tersebut pecah, radang usus buntu dapat membahayakan nyawa.
Ketika dilihat lewat pemerikaaan USG, gambaran yang akan tampil adalah usus buntu akan berukuran lebih besar dari biasanya dan terdapat penebalan dinding dari usus buntu.
5. Pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan USG dapat memberi tahu dokter seputar adanya pembengkakan kelenjar getah bening dan masalah lain yang terkait dengannya (limfadenopati, limfadenitis).
Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya lebih rentan dialami anak-anak karena sistem daya tahan tubuhnya masih berkembang. Penyebab pembengkakan antara lain radang tenggorokan, infeksi virus, infeksi telinga, infeksi gigi, infeksi bakteri, dan infeksi HIV/AIDS.
Selain untuk memeriksa kondisi kehamilan dan lima jenis masalah di atas, pemeriksaan USG juga dapat dilakukan pada tenggorokan dan vagina sesuai apa yang dibutuhkan oleh dokter unttuk diperiksa. Ukuran stik transdusernya pun bisa berbeda-beda, tergantung lokasi pemeriksaannya.
USG sendiri berkerja dengan mengirim gelombang suara dan menerima pantulan balik yang kemudian diolah menjadi gambar. Dengan cara kerja yang demikian, USG merupakan alat diagnosis non invasif dan beresiko rendah yang aman dipakai berulang. (sumber : hellodokter)