Ultrasonografi atau yang biasa dikenal sebagai USG, merupakan teknik menampilkan gambar atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Alat medis ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mengambil gambar tubuh bagian dalam. Misalnya, organ tubuh atau jaringan lunak.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah “suara ultra” termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.
Umumnya USG memakai sebuah alat bernama transducer yang ditempelkan di kulit untuk memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Namun, ada beberapa teknik USG yang perlu memasukkan transducer ke dalam tubuh. Teknik ini membutuhkan transducer khusus.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat terdeteksi dengan USG seperti gangguan sistem empedu (batu atau radang pada empedu), sistem saluran kemih (pembesaran atau tumor pada ginjal, penebalan dinding saluran kemih, kelainan pada testis), jantung, usus buntu dan pembesaran kelenjar getah bening.
USG bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit. Prosedur ini sendiri biasanya memakan waktu kurang dari setengah jam. Tidak ada larangan setelah melakukan USG, jadi pasien dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Penggunaan alat ini juga tidak memerlukan pembedahan saat menampilkan gambar untuk mendeteksi masalah di dalam tubuh.
Meski pemeriksaan dengan USG memiliki risiko radiasi minimal, namun tetap saja prosedur ini memiliki keterbatasan. Gelombang suara dari alat ini tidak mampu menembus tulang dan gas sehingga dibutuhkan prosedur pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai dengan rujukan dokter untuk identifikasi area-area yang tertutup tulang dan gas.