Setiap pasangan yang sudah lama menikah tentunya sangat mengharapkan memiliki momongan. Setelah dinyatakan hamil, Anda pun memiliki banyak tugas yang perlu dilakukan. Misalnya saja selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup yang sehat. Selain itu, rutin memeriksakan kondisi kehamilan juga harus dilakukan agar bisa mengetahui perkembangan dari janin.
Salah satu jenis pemeriksaan yang harus dilakukan oleh ibu hamil yaitu dengan melakukan USG. Namun, sampai saat ini banyak ibu hamil yang hanya melakukan USG jenis abdominal saja. Padahal ada jenis USG lain yang bisa dimanfaatkan yaitu USG transvaginal. Kedua jenis USG ini bisa sangat membantu untuk mengetahui kondisi ibu hamil.
Namun sebelum Anda mencoba melakukan pemeriksaan USG transvaginal, ketahui dulu sedikit ulasannya berikut ini.
USG Transvaginal
USG transvaginal merupakan prosedur dengan melakukan pencitraan menggunakan gelombang suara yang dilakukan melalui vagina. Berbeda dengan USG abdominal. Jenis USG transvaginal merupakan jenis pemeriksaan internal. Hal itu disebabkan dalam pemeriksaan ini alat USG yang memiliki panjang 5 sampai 7 cm dimasukkan ke dalam vagina untuk mengetahi kondisi organ reproduksi wanita.
Pemeriksaan USG transvaginal tidak membutuhkan waktu yang lama karena hanya berlangsung sekitar 30 sampai 60 menit saja. Hasilnya pun bisa diketahui dengan cepat. Melakukan pemeriksaan USG transvaginal di luar masa kehamilan juga memiliki sejumlah manfaat baik. Misalnya saja untuk mengetahui adanya gangguan seperti pertumbuhan tumor atau kista di bagian ovarium.
USG transvaginal memang memiliki kegunaan untuk memeriksa alat reproduksi dari wanita. Namun, jika dilakukan saat sedang hamil berfungsi untuk melihat dan memantau perubahan yang bisa terjadi dalam masa kehamilan yang bisa membahayakan kondisi ibu hamil. Jadi dengan melakukan pemeriksaan menggunakan metode ini, maka dapat melihat kondisi plasenta, detak jatung janin, dan pastinya kesehatan dari ibu hamil.
Alasan Mengapa Perlu Dilakukan USG Transvaginal
Saat dokter memberikan rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan USG transvaginal tentunya disebabkan adanya beberapa kondisi gangguan kesehatan. Misalnya saja saat vagina mengalami pendarahan yang tidak normal, infertilitas atau masalah kesuburan, nyeri panggul yang terlalu ekstrem hingga adanya kista atau miom.
Sedangkan alasan mengapa USG transvaginal perlu dilakukan pada saat kehamilan yaitu untuk mengetahui beberapa hal. Misalnya saja untuk memastikan apakah terdapat kelainan plasenta, mencari tahu adanya kemungkinan keguguran, mengamati detak jantung pada janin, serta memeriksa adanya komplikasi pada kehamilan.
Melakukan USG transvaginal juga sangat aman karena tidak memiliki risiko yang berbahaya seperti adanya paparan radiasi. Namun, salah satu kekurangan dari pemeriksaan ini yaitu timbulnya rasa tidak nyaman karena transduser harus dimasukkan ke dalam vagina.
Perbedaan USG Transvaginal dan USG Abdominal
Banyak ibu hamil yang hanya melakukan pemeriksaan kehamilan dengan melakukan USG abdominal saja. Mereka bahkan kurang mengetahui apa pentingnya untuk melakukan USG transvaginal. Padahal kedua jenis USG ini sama-sama dibutuhkan karena memiliki fungsinya masing-masing.
USG transvaginal memiliki aturan khusus jika dilakukan oleh ibu hamil. Anda bisa melakukan pemeriksaan USG transvaginal hanya saat masa kehamilan muda atau trimester pertama. Jadi jika kehamilan Anda belum sampai minggu ke-8, maka bisa melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Hasil dari pemeriksaan ini akan memudahkan dokter untuk melihat bagian reproduksi Anda mulai dari rahim, saluran telur, indung telur, hingga leher rahim.
Salah satu perbedaan yang mecolok dari USG transvaginal dengan USG Abdominal ialah prosedur pemeriksaannya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa prosedur USG transvaginal merupakan pemeriksaan internal karena harus memasukkan transduser ke dalam vagina. Namun untuk pemeriksaan USG abdominal, prosedurnya sangat berbeda.
Dalam melakukan USG abdominal, pemeriksaan akan dilakukan di bagian luar yaitu di sekitar perut. Pertama-tama, perut Anda akan diberikan gel dan diolekan secara merata ke seluruh bagian perut. Gel tersebut berguna untuk membantu transduser agar bisa bergerak lebih lancar serta mencegah terdapat udara di antara transduser serta kulit. Kemudian, dokter atau staf media akan menggunakan transduser di atas perut dan melihat janin atau organ yang ada di perut.
Melakukan USG abdominal memang perlu dilakukan saat masa kehamilan untuk melihat perkembangan janin. Namun, pemeriksaan jenis yang satu ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dari beberapa organ yang ada di perut seperti lambung, hati, usus, dan sebagainya.
Itulah penjelasan singkat mengenai USG transvaginal serta apa perbedaannya dengan USG abdominal. Kedua jenis USG di atas sama-sama memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi perkembangan kehamilan.
Untuk melengkapi fasilitas alat USG di klinik atau rumah sakit Anda, Anda dapat mencari dan memesan alat USG di Setia Manggala Abadi. Setia Manggala Abadi merupakan perusahaan penyedia alat USG yang telah memiliki sertifikasi CDAKB dari Kementerian kesehatan. Selain itu Setia Manggala Abadi juga sudah 25 tahun berpengalaman di dunia USG. Anda bisa langsung mengunjungi website resmi di www.setiamanggalaabadi.com.
Source:
https://www.halodoc.com/manakah-yang-lebih-baik-tes-usg-abdominal-atau-transvaginal
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/kapan-harus-usg-transvaginal-adalah/
https://www.alodokter.com/memahami-usg-transvaginal-dan-kondisi-yang-memerlukannya